Kisah Sukses Pengrajin Tembaga, Omzet Hingga Rp80 Juta Sebulan
Dusun Tumang Tegalrejo, Cepogo, Boyolali, Jawa tengah, populer sebab pengrajin tembaga, kuningan dan aluminium. Diantaranya ialah Lion Art Gallery yang berdiri semenjak 2003.
Lion Art Gallery sekarang diatur pemuda berumur 20 tahun namanya Aziz Fathurahman. Dia dipercayai si ayah untuk kerjakan usaha kerajinan ini.
"Kelas 2 SMP saya terjun langsung. Saya diberikan mengurus performa perusahaan ayah saya ini," kata Aziz beberapa lalu.
Sekarang, Lion Art Gallery telah mengaryakan sembilan pegawai dengan omzet sampai Rp80 juta per bulan.
Cerita Lion Art Gallery berawal saat ayah Aziz, seorang pengrajin tembaga, aluminium dan kuningan memilih untuk membuat usaha sendiri pada 2013. Saat itu, ayahnya cuman memercayakan upahnya untuk beli perlengkapan kerajinan.
"Cicil buat membeli alat kerajinan. Tidak ada modal sama sekalipun. Ibaratnya modal dengkul," katanya.
Aziz bercerita, pada 2013 nama Lion Art Gallery belum sepopuler saat ini. Orang cuman mengenali dari mulut ke mulut. Nama Lion Art Gallery diambil dari nama adik Aziz, Lionel Fajri Fairuz.
Bahkan juga sebelumnya, Lion Art Gallery tidak dapat menghasilkan banyak kerajinan. Misalkan, pada 2013, usaha ini memerlukan waktu 1 minggu untuk produksi lampu standing single berdiameter 30 cm.
glikosuria lebih banyak dialami dengan pasien diabetes "Jika saat ini agak banyak, sebab tenaga kerja semakin banyak. Satu bulan ada beberapa kerajinan seperti patung dengan tinggi 2 mtr.. Ada pula lampu besar diameter 3 mtr., itu sebulan dapat selesai. Jika dahulu pada awal membuka di dalam rumah, jika buat patung dapat 2 bulan, saat ini bisa lebih cepat," kata Aziz.
Tujuh tahun berjalan, nama Lion Art Gallery semakin diketahui warga luas. Banyak pesanan tiba dari pemerintahan dan swasta. Bahkan juga, beberapa karya Lion Art Gallery sekarang telah dilirik pasar internasional seperti Belanda, Tiongkok, dan Inggris.
"Telah export, pernah ke Belanda dan Tiongkok. Yang di-export ke Belanda bermacam kerajinan almari dan lampu. Jika Tiongkok dan London pesan bak mandi atau bathtub," kata Aziz.
Bila pada 2013 omzet Lion Art Gallery cuman Rp3-Rp10 juta per bulan, sekarang Aziz bisa kantongi omzet Rp30-Rp80 juta per bulan dari upayanya ini.
Dari seluruh kreasi yang pernah dibikin, Aziz pilih patung setinggi enam mtr. yang pernah dibikinnya pada 2018 untuk bupati Wamena. Disamping itu, seorang pebisnis asal Belanda sempat juga minta dibuatkan patung mukanya.
"Keunikannya dibikin air muka pengusahanya. Ia pebisnis furniture," sebut ia.
Lion Art Gallery bahkan juga pernah dikunjungi Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang memberi kontribusi langsung untuk beberapa pebisnis di Dusun Tumang Tegalrejo.
"Kita diminta untuk meluncur lagi untuk export dan diberi alat tolong dan tehnologi, diberi langsung, satu dusun diberi," kata Aziz.
Nah, jika kamu dapat memeriksa kreasi Lion Art Gallery di ketarik pengin menyaksikan beberapa karya mereka, kamu dapat saksikan di situs lionart-gallery.com.