Jeritan Nasabah Jiwasraya, Minta OJK dan Bank Penyalur Tanggung Jawab
Nasabah korban PT Asuransi Jiwasraya minta Kewenangan Layanan Keuangan (OJK) dan bank agen penyalur turut bertanggungjawab atas rugi yang mereka alami.
Salah satunya nasabah Jiwasraya, Roganda menjelaskan, timbulnya produk saving rencana Jiwasraya tidak lepas dari tanggung jawab OJK selaku pemberi ijin sekalian pengawas.
"Oleh karenanya kami tuntut pertanggungjawaban OJK untuk mengakhiri masalah Jiwasraya ini dengan memprioritaskan kebutuhan korban yang tergantung pada integritas OJK dalam memberi ijin dan lakukan pemantauan," ucapnya lewat pertemuan jurnalis secara virtual, Senin (14/12/2020).
glikosuria lebih banyak dialami dengan pasien diabetes Sesaat, nasabah Jiwasraya yang lain, yaitu Kerman, menyesalkan peranan OJK selaku regulator. Menurutnya OJK semestinya sudah tahu keadaan keuangan Jiwasraya yang kurang sehat di saat keluarkan produk saving rencana itu, tetapi tetap memberi ijin produk.
"Yang kami sesali ini mengapa OJK dan pemerintahan, meskipun mereka mengetahui kondisi keuangan Jiwasraya yang pada waktu itu pada keadaan buruk tidak lakukan penyehatan dahulu, tetapi malahan jual produk ke warga dan kami tidak tahu perusahaan ini perusahaan sakit," katanya.
Kerman memandang bank penyalur harus juga tanggung jawab atas persoalan itu. Karena, produk saving rencana itu didapatkan nasabah lewat bank dengan pola bancassurance yang dijajakan.
Menurutnya, dari awalnya penawaran yang diberi bank berkaitan produk itu tidak betul. Ia memandang, Jiwasraya telah alami persoalan likuiditas lama, bahkan juga saat sebelum produk saving rencana itu dikeluarkan.
"Kami saksikan dalam masalah ini ada elemen penipuan, dalam makna kami mulai kontrak membeli asuransi ini tidak berdasar azas niat baik," katanya.
Tentang hal, nasabah Jiwasraya asal Korea Selatan Lee Kanghyun mengatakan OJK dan Jiwasraya tak pernah ajak nasabah untuk mengulas berkaitan tukar rugi korban tidak berhasil bayar. Bahkan juga, ia mengakui faksinya telah kirim surat ke OJK, tetapi sampai sekarang ini belum ditanggapi.
"Sampai saat ini satu kalipun tidak ada jawaban," tegasnya.